Kemelut di Keraton Kasepuhan Kembali Mencuat di Acara Grebeg Syawal

KABUPATEN CIREBON - Kemelut di Keraton Kasepuhan Cirebon kembali terjadi. Kali ini di acara Grebeg Syawal yang berlangsung pada Rabu (11/5/2022) di Komplek Makam Sunan Gunung Jati.

Patih Sepuh Keraton Kasepuhan, PR. Goemelar Soeriadiningrat beserta rombongan yang ingin melakukan ritual berdoa, tak bisa naik ke atas makam karena pintu masuk digembok. Tampak pula dari Laskar Macan Ali.

Baca juga: Warga Blok Sumur Tetes Cibogo Kel. Argasunya Gotong Royong Plesterisasi Jalan

Di lokasi, sudah bertebaran spanduk penolakan terhadap Sultan Kasepuhan, PRA Lukman Zulkaedin.

Patih Goemelar atau akrab disapa Pangeran Gugum bersama rombongan akhirnya hanya bisa berdoa di bawah atau di lawang satu.

Baca juga: Hari Lingkungan Hidup Sedunia: Momentum Bank untuk Stop Danai Batu Bara

"Soal penggembokan, buat saya tidak masalah. Niat kita datang untuk berdoa. Berdoa di mana saja, in shaa Allah bisa didengar doa kita. Tidak perlu dipermasalahkan, " ujarnya saat ditanya para wartawan terkait insiden digemboknya pintu naik ke atas makam.

Saat berdoa, Patih Gugum terlihat sangat khusyu dan terharu. 

Baca juga: Diduga Tenggelam, Riko Meninggal Dunia

“Alhamdulillah hari ini kita bisa berdoa, bertawasul untuk para sesepuh. Kita masih tetap bisa melaksanakan tradisi leluhur, ” lanjut patih.

Pangeran Gugum menambahkan, Grebeg Syawal merupakan tradisi tahunan yang dilaksanakan setelah 1 Syawal.

Baca juga: Hutan Sirah Warangan Perhutani Desa Bangun Karya Jadi Lokasi Penelitian POLTEK Pariwisata NHI Bandung

Sebelumnya, tradisi serupa juga dilaksanakan Keraton Kanoman dan hari ini giliran yang melaksanakan keluarga Keraton Kasepuhan.

Usai berdoa dan tabur bunga, Pangeran Raja Goemelar Soeriadiningrat beserta rombongan kembali ke Keraton Kasepuhan.

Baca juga: Janda Terbanyak di Jawa Barat, Pantura Cirebon Terdepan

Selama kegiatan Grebeg Syawal, berjalan aman dan kondusif. Tampak penjagaan ketat dari anggota Polsek Gunung Jati dan Polres Cirebon Kota. (Andi/Bekti)